Review 2 Film komedi Indonesia yang Anti mainstream dan lucu kebangetan
Buat kalian pecinta film, khususnya film lokal
Indonesia, ada 2 film bergenre komedi yang rekomended banget untuk ditonton sambil stay at home, buat menghilangkan kejenuhan karna kelamaan di rumah aja di masa Pandemi ini.
Kedua film ini fresh dan lucu banget dijamin bikin ngakak dari
awal sampai akhir. Selain itu jalan ceritanya anti mainstream banget, tidak
seperti film-film komedi atau percintaan yang biasa & sering kita tonton
sebelum-sebelumnya, film apa sajakah itu?? Berikut Ulasannya :
Mahasiswi Baru
Nah
film yang pertama ini judulnya mahasiswi baru, memang bukan tergolong film
baru, film ini dirilis 8 Agustus 2019 tahun lalu. Bagi yang belum nonton, filmnya
bisa ditonton melalui platform Netflix.
Menurut
saya film ini tergolong unik, karena walaupun beberapa tokohnya diperankan oleh
para aktor
muda seperti Morgan Oey yag berperan sebagai Danny si Selebgram lebay, Mikha Tambayong (sebagai Sarah anak sang Dekan), Umay Shahab (sebagai aktivis yang Emosian) dan Sonia Elyssa (sebagai Reva yang misterius & sering tertidur di sebarang tempat), Tapi
yang jadi bintang utamanya adalah dua aktor senior Widyawati, yang berperan sebagai Lastri, nenek yang ingin masuk kuliah di usianya yang sudah 70 tahun, dan Slamet Rahardjo sebagai Dekan
yang awalnya tidak suka & sellalu marah-marah pada Lastri, tapi pada akhirnya jadi naksir.
Film
ini bercerita tentang seorang nenek yang punya keinginan untuk kuliah lagi, nah
sejak saat pertama masuk kuliah inilah kelucuan-kelucuan dimulai. Dari sini
juga si nenek yang bernama Lastri ini mulai berkenalan dengan teman-temannya (aktor-aktor muda yang disebutkan diatas), Ternyata mereka semua satu kelas &
mempunyai kecocokan satu sama lain, sehingga terbentuklah geng lintas generasi antara anak-anak
muda dengan nenek umur 70 tahun.
Seiring
durasi berjalan, konflik & permasalahan pun bermunculan, dipadukan dengan
sedikit drama keluarga yang mengharukan di bagian akhir cerita, akan tetapi film
ini tetaplah hiburan komedi segar yang sangat cocok ditonton bersama keluarga.
Guru-guru Gokil
Film
kedua ini termasuk antimainstream, karena biasanya film yang berlatar tentang
sekolah lebih menyorot kisah tentang para siswa, baik itu tentang pertemanan maupun
percintaan. Nah beda dalam film ini, yang diangkat adalah kisah tentang para
gurunya yang gokil abis, makanya diberi judul Guru-guru Gokil, walaupun
menurutku tidak terlalu gokil juga sih.. kecuali si pemeran utama yaitu Taat Pribadi yang diperankan oleh Gading Marten, benar-benar Gokil sih kelakuan si Taat pribadi ini.
Cerita tentang para guru inilah yang membuat cerita film ini jadi lebih menarik, Selain kisahnya yang
unik, yaitu tentang para guru yang saling bahu-membahu menyelidiki & merebut kembali uang gaji para guru yang digondol maling.
Tokoh-tokohnya diperankan oleh aktor & aktris yang sudah sangat terkenal, yaitu Gading Marten sebagai Taat Pribadi, Dian Sastro yang tampil tidak secantik biasanya (mungkin di awal kalian tidak akan menyadarinya kalau itu Dian Sastro) yaitu guru pelupa bernama Nirmala, Boris Bokir sebagai Nelson Manulang teman senasib Taat Pribadi, Faradina Mufti sebagai Rahayu Paramitha guru yang yang awalnya jutek, tapi akhirnya luluh pada si taat Pribadi, Astri Welas, dan masih bnyak lagi lainnya.
Tokoh-tokohnya diperankan oleh aktor & aktris yang sudah sangat terkenal, yaitu Gading Marten sebagai Taat Pribadi, Dian Sastro yang tampil tidak secantik biasanya (mungkin di awal kalian tidak akan menyadarinya kalau itu Dian Sastro) yaitu guru pelupa bernama Nirmala, Boris Bokir sebagai Nelson Manulang teman senasib Taat Pribadi, Faradina Mufti sebagai Rahayu Paramitha guru yang yang awalnya jutek, tapi akhirnya luluh pada si taat Pribadi, Astri Welas, dan masih bnyak lagi lainnya.
Terus
terang saya sendiri tidak ngefans sama sekali dengan Gading Martin, tapi setelah nonton film ini, saya akui, peran & aktingnya Gading
Martin sebagai Taat Pribadi si Guru Gokil, sangat pas sekali di film
ini. Sangat menyenangkan juga lucu, kelucuan-kelucuannya pas, tidak lebay, tidak berlebihan & tidak garing ditambah lagi dengan jalan cerita yang
menarik, membuat film ini tidak membosankan ditonton dari awal cerita sampai
akhir, dan dijamin mampu mengocok perut.
Sayangnya
ada kekurangan di bagian Endingnya yang sangat kurang greget, terkesan terlalu cepat
& mudahnya mengalahkan si musuh utama Pak le yang diperankan Kiki narendra yang di awal ditampilkan sebagai
orang yang sadis & kejam tapi di akhir malah berubah menjadi lembek sperti banci. Over
all film ini sangat rekomended buat dijadikan hiburan bagi kalian yang sedang
galau, gabut, dan mager sambil rebahan.
Kedua
film ini dapat kalian saksikan di layanan nonton film streaming Netflix, karena saat Pandemi ini bioskop belum dibuka, maka saat ini tayangnya hanya Netflix. Selamat menonton.